Jumat, 20 Februari 2015

RESENSI BUKU MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM Karya : Dr. DEDEN MAKBULOH, M.Ag

RESENSI BUKU MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM

Karya :
Dr. DEDEN MAKBULOH, M.Ag


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Islam

Dosen Pengampu: Dr. DEDEN MAKBULOH, M.Ag

 





Disusun oleh:
HADI TOLANI
NPM.1422010106
                                                                 KELAS : H

PRODI ILMU TARBIYAH
KONSENTRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2015

RESENSI MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM
Nama Peresensi         : Hadi Tolani
N
PM                            : 1422010106
Judul Buku                 : 
Manajemen Mutu Pendidikan Islam
Nama Penerbit           : Rajawali Pers
Tahun Terbit              : 2011
Tebal Buku                 : 334 hlm, 21 cm
Harga Buku                :Rp.48000,00

Biografi Penulis:

Dr. Deden Makbuloh, M.Ag. lahir di Ciamis, 03 mei 1973. Memperoleh gelar sarjana (S1) IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, Fakultas Tarbiyah, Jurusan PAI tahun 1994-1998, gelar Magister (S2) IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, Pendidikan Islam tahun 1999-2001, dan gelar Doktor (S3) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pendidikan Islam Tahun 2004-2010, serta Short course, The University of Melbourne Australia, November-desember 2009.
Saat ini berprofesi sebagai Dosen IAIN Raden Intan (S1 dan S2), Dosen Universitas Lampung, Dosen Universitas Muhammadiyah Lampung, Kepala Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan IAIN Lampung, dan Wakil Dekan Fakultas Agama Islam UM Lampung. Dengan berbagai mata kuliah yang ditampung, Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam, Materi Pembelajaran PAI, Metode Pembelajaran PAI, Desain Pembelajaran PAI, Ilmu Pendidikan Islam, Sejarah Pendidikan Islam, dan Aplikasi Metode Penelitian PAI.

Tema Buku:

Manajemen Mutu Pendidikan Islam ( Model Pengembangan Teori dan Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu)

Kandungan Buku

1.      Landasan Pendidikan Islam

            Setiap usaha,kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai sesuatu tujuan harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan kuat.Oleh karena itu pendidikan Islam sebagai suatu usaha membentuk manusia,harus mempunyai landasan kemana semua kegiatan dan semua perumusan tujuan pendidikan Islam.Landasan itu terdiri dari:

                                    A. Al-Qur’an

Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.Di dalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad.
Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ajaran yang berisi prinsip-prinsip yang berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu.Sebagai contoh dapat dibaca kisah Lukman mengajari anaknya dalam surat Lukman ayat 12 sampai 19.Cerita itu menggariskan prinsip materi pendidikan yang terdiri dari masalah iman,akhlak ibadat,social dan ilmu pengetahuan.

B. As-Sunnah

As-Sunnah ialah perkataan,perbuatan ataupun pengakuan Rasul Allah SWT.Yang dimaksud dengan pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain yang diketahui Rasullullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan itu berjalan.Sunnah merupakan sumber ajaran kedua sesudah Al-Qur’an.Oleh karena itu Sunnah merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim.


  C. Ijtihad

Ijtihad adalah istilah para fuqaha,yaitu berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuan syari’at islam untuk menetapkan/menentukan sesuatu hukum syari’at islam dalam hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh Al-Qur’an dan Sunnah.
Ijtihad dalam hal ini dapat saja meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan,tetapi tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah tersebut.Namun demikian,ijtihad harus mengikuti kaidah-kaidah yang diatur oleh para mujtahid tidak boleh bertentangan dengan isi Al-Qur’an dan Sunnah tersebut.

2.      Pengertian Pendidikan Islam

A. Pengertian Pendidikan secara Harfiah

Kata “Pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang,dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah”,dengan kata kerja “rabba”.Kata “pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya “’allama”.Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa Arabnya “tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “Pendidikan Islam” dalam bahasa Arabnya adalah “Tarbiyah Islamiyah”.

B. Pengertian Pendidikan secara Istilah

Pengertian pendidikan seperti yang lazim dipahami sekarang belum tedapat di zaman Nabi.Tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan Nabi dalam menyampaikan seruan agama dengan berdakwah,menyampaikan ajaran,memberi contoh,melatih keterampilan berbuat,member motivasi dan menciptakan lingkungan social yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim itu,telah mencakup arti pendidikan dalam pengertian sekarang.

 C. Pengertian Pendidikan dalam Islam

Syari’at Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja,tetapi harus dididik melalui proses pendidikan.Nabi telah mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai dengan ajaran islam dengan berbagai metode dan pendekatan
Ajaran islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh.Oleh karena itu pendidikan islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal.Dan karena jaran islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat,menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama,maka pendidikan islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat.Semula orang yang bertugas mendidik adalah para Nabi dan Rasul,selanjutnya para ulama dan cendekiawan yang pandailah sebagai penerus tugas dan kewajiban mereka.

3.      Tujuan Pendidikan Islam

  A. Tujuan Umum

Tujuan umum ialah tujuan yang kan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan,baik dengan pengajaran atau dengan cara yang lain.Tujuan itu meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap,tingkah laku,penampilan,kebiasaan dan pandanga.Tujuan umum ini berbeda pada setiap tingkat umu,kecerdasan,situasi dan kondisi,dengan kerangka yang sama.Bentuk insane kamil dengan pola takwa harus dapat tergambar pada pribadi seseorang yang sudah dididik,walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah,sesuai dengan tingkat-tingkat tersebut.

 B. Tujuan Akhir

Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup,maka tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula.Tujuan umum yang berbentuk Insan Kamil dengan pola takwa dapat mengalami perubahan naik turun,bertambah dan berkurang dalam perjalanan hidup seseorang.Perasaan,lingkungan dan pengalaman dapat mempengaruhinya. Karena itulah pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan,memupuk,mengembangkan,memelihara dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai.
Orang yang sudah takwa dalam bentuk Insan Kamil,masih perlu mendapatkan pendidikan dalam rangka pengembangan dan penyempurnaan,sekurang-kurangnya pemeliharaan supaya tidak luntur dan berkurang,meskipun pendidikan oleh diri sendiri dan bukan dalam pendidikan formal.

4.      Tanggung Jawab Pendidikan dalam Islam

 A. Orang Tua

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka,karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan.Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.
Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik,melainkan Karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan.Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak.

B. Guru

Guru adalah pendidik professional,karenanya secara implicit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua.Mereka ini tatkala menyerahkan anaknya ke sekolah,sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru.Hal itupun menunjukan pula bahwa orang tua tidak mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarang guru/sekolah karena tidak sembarang orang dapat menjabat guru.Syarat untuk menjadi guru yaitu: takwa kepada Alloh,berilmu,sehat jasmani dan berkelakuan baik.

 C. Masyarakat

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan.Secara sederhan masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara,kebudayaaan dan agama.Setiap masyarakat mempunyai cita-cita,peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan tertentu.
Masyarakat besar pengaruhnya dalam memberi arah terhadap pendidikan anak,terutama para pemimpin masyarakat atau penguasa yang ada didalamnya.Pemimpin masyarakat muslim tentu saja patuh menjalankan agamanya,baik dalam lingkungan keluarganya,anggota sepermainannya,kelompok kelasnya dan sekolahnya.Bila anak telah besar diharapkan menjadi anggota yang baik pula sebagai warga desa,warga kota dan warga negara.


5.      Lingkungan Pendidikan

 A. Pengertian Lingkungan

Dalam kegiatan pendidikan,kita melihat adanya unsur pergaulan dan unsur lingkungan yang keduanya tidak terpisahkan tetapi dapat dibedakan.Dalam pegaulan tidak selalu berlangsung pendidikan walaupun didalamnya terdapat faktor-faktor yang berdaya guna untuk mendidik.Pergaulan merupakan unsur lingkungan yang turut serta mendidik seseorang.

 B. Beberapa Lingkungan Pendidikan di Luar Sekolah

1. Keluarga
Keluarga meru pakan masyarakat alamiah yang pergaulan diantara anggotanya bersifat khas.Dalam lingkungan ini terletak dasar-dasar pendidikan.Di sini pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku didalamnya,artinya tanpa harus diumumkan atau dituliskan terlebih dahulu agar diketahui dan diikuti oleh seluruh anggota keluarga.Di sini diletakan dasar-dasar pengalaman melalui rasa kasih saying dan penuh kecintaan,kebutuhan akan kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan.
2. Asrama
Asrama sebagai lingkungan pendidikan memiliki ciri-ciri antara lain : sewaktu-waktu atau dalam waktu tertentu hubungan anak dengan keluarganya menjadi terputus atau dengan sengaja diputuskan dan untuk waktu tertentu pula anak-anak itu hidup bersama anak-anak sebayanya.Setiap asrama mempunyai suasana tersendiri yang amat diwarnai oleh para pendidik atau pemimpinnya dan oleh sebagian besar anggota kelompok dari mana mereka berasal.Demikian pula tatanan dan cara hidup kebersamaan serta jenis kelamin dari penghuninya turut membentuk suasana asrama yang bersangkutan.




A.  Mamfaat dan Kelebihan Buku

Menurut analisisa saya, buku  Manajemen Mutu Pendidikan Islam ini sangat banyak  mamfaatnya terutama unutk lembaga/ madrasah-madarasah kususnya yang ada di Lampung dan umumnya di Indonesi. Dengan buku ini  akan tercipta paradigma baru untuk merubah susatu lembaga,  sehingga menjadi lebih baik dengan menggunakan sistem manajemen mutu pendidikan, dengan hadirnya buku ini mudah-mudahan bagi lembaga-lembaga pendidikan khususnya madrasah kedepan akan lebih baik, dengan hadirnya buku ini tentu sangat membantu lembaga-lembaga pendidikan untuk memperbaiki mutu pendidikan islam. Tentu ini akan merubah paradigma yang ada disekolah yang masih terbelakang masalah manajemen mutu.
Bisa kita lihat di sekolah atau madarasah ketika manajemennya tidak baik maka lembaga tersebut akan tidak maju, disamping itu kita harus melihat sumber daya manusia dan sumber daya alamnya.
  Bagi saya pribadi banyak sekali manfaatnya, terutama dalam mengetahui dan memahami tentang manajemen mutu pendidikan. Lebih dari itu bahwa ini adalah suatu sumber ilmu pengetahuan yang kita yakini bahwa manajemen  tidak hanya untuk bidang ekonomi saja akan tetapi manajemen juga bisa diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non-formal.
.Di negara barat tahun 1980-an sudah menggunakan manajemen mutu pendidikan terus perkembang pada tahun 1990-an  di sekolah-sekolah formal di sana menyadari tentang pentingnya manajemen mutu.
 
Referensi dan teori yang digunakan banyak menggunakan rujukan atau teori dari barat ,isinya bagus  dan berkuwalitas.Tentu akan sangat memperkuat identitas buku ini dan saya yakin akan banyak menambah peminat dan pembacanya.
 Pada umumnya seorang akademisi ketika melihat buku pasti yang dilihat isi bukunya tersebut. Jika bagus dan referensi yang digunakan sangat mendukung tentu akan menambah dia  lebih berminat untuk membaca dan memilikinya.
Disamping itu kelebihan buku ini  sangat berbobot isinya, tebal dan menggunakan bahasa yang cukup mudah dipahami oleh pembaca terutama dikalangan ilmuwan dan akademisi.


B.  Kekurangan Buku

Setelah kami membaca, memahami dan  menganalisa buku  Manajemen Mutu Pendidikan Islam. Menurut  saya kekurangan buku tersebut adalah  sbb :

1.  Referensi yang digunakan banyak menggunakan teori-teori barat.
2.  Kurang  memberdayakan/ memaparkan  teori-teori dari pakar-pakar pendidikan indonesia.
3. Penggunaan bahasa–bahasa Ilmiah  dan Istilah yang membuat buku ini kurang mudah
    dipahamii bagi orang-  orang awam.

Menurut saya agar edisi cetakan selanjutnya lebih baik dan lebih sempurna lagi. Dari segi isi dan kualitas buku dan dari segi bahasa agar lebih sederhana serta banyak mengetengahkan teori-teori Islam timur agar kedepan lebih sempurna untuk menambah peminat dan pembaca buku dan diminati berbagai golongan akademisi dan lembaga-lembaga pendidikan yang ada juga masyarakat pada umumnya, untuk merubah paradigma lembaga pendidikan kearah yang lebih baik.


C.  Kesimpulan

Setelah kami membaca, memahami dan  menganalisa buku  Manajemen Mutu Pendidikan Islam yang saya risensi dapat saya simpulkan  sbb :

1. Madrasah sebagai pendidikan formal yang berciri khas Islam di Indonesia sangat
    membutuhkan buku semacam ini sebagai pedoman guna meningkatkan mutu.
2. Begitu pentingnya manajemen mutu pendidikan disetiaplembaga pendidikan,
    karena dengan adanya manajemen mutu pendidikan, suatu lembaga akan lebih maju
    dan setidaknya bisa mengikuti perkembangan teknologi dan tuntutan jaman.
3Kwalitas sumber daya manusia dari semua yang terlibat mengelola lembaga, sarana
    dan lingkungan yang kondusip adalah suatu keunggulan.Tapi untuk menghasilkan

    output peserta didik yang berkuwalitas  harus berpedoman pada manajemen mutu.