RESENSI BUKU MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM
Karya
:
Dr.
DEDEN MAKBULOH, M.Ag
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Dr.
DEDEN MAKBULOH, M.Ag
Disusun oleh:
HADI TOLANI
NPM.1422010106
KELAS : H
PRODI
ILMU TARBIYAH
KONSENTRASI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM
PASCASARJANA IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2015
RESENSI MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM
Nama
Peresensi : Hadi Tolani
NPM : 1422010106
Judul Buku : Manajemen Mutu Pendidikan Islam
Nama Penerbit : Rajawali Pers
Tahun Terbit : 2011
Tebal Buku : 334 hlm, 21 cm
Harga Buku :Rp.48000,00
NPM : 1422010106
Judul Buku : Manajemen Mutu Pendidikan Islam
Nama Penerbit : Rajawali Pers
Tahun Terbit : 2011
Tebal Buku : 334 hlm, 21 cm
Harga Buku :Rp.48000,00
Biografi Penulis:
Dr. Deden Makbuloh,
M.Ag. lahir di Ciamis, 03 mei 1973. Memperoleh gelar sarjana (S1) IAIN Sunan
Gunung Djati Bandung, Fakultas Tarbiyah, Jurusan PAI tahun 1994-1998, gelar
Magister (S2) IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, Pendidikan Islam tahun
1999-2001, dan gelar Doktor (S3) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pendidikan
Islam Tahun 2004-2010, serta Short course, The University of Melbourne
Australia, November-desember 2009.
Saat ini berprofesi
sebagai Dosen IAIN Raden
Intan (S1 dan S2), Dosen Universitas Lampung, Dosen Universitas Muhammadiyah
Lampung, Kepala Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan IAIN Lampung, dan Wakil Dekan
Fakultas Agama Islam UM Lampung. Dengan berbagai mata kuliah yang ditampung,
Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam, Materi Pembelajaran PAI,
Metode Pembelajaran PAI, Desain Pembelajaran PAI, Ilmu Pendidikan Islam,
Sejarah Pendidikan Islam, dan Aplikasi Metode Penelitian PAI.
Tema Buku:
Tema Buku:
Manajemen Mutu Pendidikan Islam ( Model Pengembangan
Teori dan Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu)
Kandungan Buku
1. Landasan Pendidikan Islam
Setiap usaha,kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai sesuatu tujuan
harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan kuat.Oleh karena itu
pendidikan Islam sebagai suatu usaha membentuk manusia,harus mempunyai landasan
kemana semua kegiatan dan semua perumusan tujuan pendidikan Islam.Landasan itu
terdiri dari:
A. Al-Qur’an
Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang
disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.Di dalamnya terkandung ajaran
pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui
ijtihad.
Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ajaran yang berisi
prinsip-prinsip yang berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan
itu.Sebagai contoh dapat dibaca kisah Lukman mengajari anaknya dalam surat
Lukman ayat 12 sampai 19.Cerita itu menggariskan prinsip materi pendidikan yang
terdiri dari masalah iman,akhlak ibadat,social dan ilmu pengetahuan.
B. As-Sunnah
As-Sunnah ialah perkataan,perbuatan ataupun pengakuan
Rasul Allah SWT.Yang dimaksud dengan pengakuan itu ialah kejadian atau
perbuatan orang lain yang diketahui Rasullullah dan beliau membiarkan saja
kejadian atau perbuatan itu berjalan.Sunnah merupakan sumber ajaran kedua
sesudah Al-Qur’an.Oleh karena itu Sunnah merupakan landasan kedua bagi cara
pembinaan pribadi manusia muslim.
C. Ijtihad
Ijtihad adalah istilah para fuqaha,yaitu berfikir
dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuan syari’at islam untuk
menetapkan/menentukan sesuatu hukum syari’at islam dalam hal yang ternyata
belum ditegaskan hukumnya oleh Al-Qur’an dan Sunnah.
Ijtihad dalam hal ini dapat saja meliputi seluruh
aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan,tetapi tetap berpedoman pada
Al-Qur’an dan Sunnah tersebut.Namun demikian,ijtihad harus mengikuti
kaidah-kaidah yang diatur oleh para mujtahid tidak boleh bertentangan dengan
isi Al-Qur’an dan Sunnah tersebut.
2. Pengertian Pendidikan Islam
A. Pengertian Pendidikan secara Harfiah
Kata “Pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang,dalam
bahasa arabnya adalah “tarbiyah”,dengan kata kerja “rabba”.Kata “pengajaran”
dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya “’allama”.Pendidikan
dan pengajaran dalam bahasa Arabnya “tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “Pendidikan
Islam” dalam bahasa Arabnya adalah “Tarbiyah Islamiyah”.
B. Pengertian Pendidikan secara Istilah
Pengertian pendidikan seperti yang lazim dipahami
sekarang belum tedapat di zaman Nabi.Tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan
Nabi dalam menyampaikan seruan agama dengan berdakwah,menyampaikan
ajaran,memberi contoh,melatih keterampilan berbuat,member motivasi dan
menciptakan lingkungan social yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan
pribadi muslim itu,telah mencakup arti pendidikan dalam pengertian sekarang.
C. Pengertian
Pendidikan dalam Islam
Syari’at Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang
kalau hanya diajarkan saja,tetapi harus dididik melalui proses pendidikan.Nabi
telah mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai
dengan ajaran islam dengan berbagai metode dan pendekatan
Ajaran islam tidak memisahkan antara iman dan amal
saleh.Oleh karena itu pendidikan islam adalah sekaligus pendidikan iman dan
pendidikan amal.Dan karena jaran islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah
laku pribadi masyarakat,menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama,maka
pendidikan islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat.Semula
orang yang bertugas mendidik adalah para Nabi dan Rasul,selanjutnya para ulama
dan cendekiawan yang pandailah sebagai penerus tugas dan kewajiban mereka.
3. Tujuan Pendidikan Islam
A. Tujuan Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang kan dicapai dengan semua
kegiatan pendidikan,baik dengan pengajaran atau dengan cara yang lain.Tujuan
itu meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap,tingkah
laku,penampilan,kebiasaan dan pandanga.Tujuan umum ini berbeda pada setiap
tingkat umu,kecerdasan,situasi dan kondisi,dengan kerangka yang sama.Bentuk
insane kamil dengan pola takwa harus dapat tergambar pada pribadi seseorang
yang sudah dididik,walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah,sesuai
dengan tingkat-tingkat tersebut.
B. Tujuan
Akhir
Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup,maka
tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir
pula.Tujuan umum yang berbentuk Insan Kamil dengan pola takwa dapat mengalami
perubahan naik turun,bertambah dan berkurang dalam perjalanan hidup
seseorang.Perasaan,lingkungan dan pengalaman dapat mempengaruhinya. Karena
itulah pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk
menumbuhkan,memupuk,mengembangkan,memelihara dan mempertahankan tujuan
pendidikan yang telah dicapai.
Orang yang sudah takwa dalam bentuk Insan Kamil,masih
perlu mendapatkan pendidikan dalam rangka pengembangan dan
penyempurnaan,sekurang-kurangnya pemeliharaan supaya tidak luntur dan
berkurang,meskipun pendidikan oleh diri sendiri dan bukan dalam pendidikan
formal.
4. Tanggung Jawab Pendidikan dalam
Islam
A. Orang
Tua
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi
anak-anak mereka,karena dari merekalah anak mula-mula menerima
pendidikan.Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam
kehidupan keluarga.
Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan
berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan
mendidik,melainkan Karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan
kemungkinan alami membangun situasi pendidikan.Situasi pendidikan itu terwujud
berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik
antara orang tua dan anak.
B. Guru
Guru adalah pendidik professional,karenanya secara
implicit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung
jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua.Mereka ini tatkala
menyerahkan anaknya ke sekolah,sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggung
jawab pendidikan anaknya kepada guru.Hal itupun menunjukan pula bahwa orang tua
tidak mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarang guru/sekolah karena tidak
sembarang orang dapat menjabat guru.Syarat untuk menjadi guru yaitu: takwa
kepada Alloh,berilmu,sehat jasmani dan berkelakuan baik.
C. Masyarakat
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab
pendidikan.Secara sederhan masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu
dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara,kebudayaaan dan agama.Setiap
masyarakat mempunyai cita-cita,peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan
tertentu.
Masyarakat besar pengaruhnya dalam memberi arah
terhadap pendidikan anak,terutama para pemimpin masyarakat atau penguasa yang
ada didalamnya.Pemimpin masyarakat muslim tentu saja patuh menjalankan
agamanya,baik dalam lingkungan keluarganya,anggota sepermainannya,kelompok
kelasnya dan sekolahnya.Bila anak telah besar diharapkan menjadi anggota yang
baik pula sebagai warga desa,warga kota dan warga negara.
5. Lingkungan Pendidikan
A. Pengertian
Lingkungan
Dalam kegiatan pendidikan,kita melihat adanya unsur
pergaulan dan unsur lingkungan yang keduanya tidak terpisahkan tetapi dapat
dibedakan.Dalam pegaulan tidak selalu berlangsung pendidikan walaupun
didalamnya terdapat faktor-faktor yang berdaya guna untuk mendidik.Pergaulan
merupakan unsur lingkungan yang turut serta mendidik seseorang.
B. Beberapa
Lingkungan Pendidikan di Luar Sekolah
1. Keluarga
Keluarga meru pakan masyarakat
alamiah yang pergaulan diantara anggotanya bersifat khas.Dalam lingkungan ini
terletak dasar-dasar pendidikan.Di sini pendidikan berlangsung dengan
sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku didalamnya,artinya
tanpa harus diumumkan atau dituliskan terlebih dahulu agar diketahui dan
diikuti oleh seluruh anggota keluarga.Di sini diletakan dasar-dasar pengalaman
melalui rasa kasih saying dan penuh kecintaan,kebutuhan akan kewibawaan dan nilai-nilai
kepatuhan.
2. Asrama
Asrama sebagai lingkungan pendidikan memiliki
ciri-ciri antara lain : sewaktu-waktu atau dalam waktu tertentu hubungan anak
dengan keluarganya menjadi terputus atau dengan sengaja diputuskan dan untuk
waktu tertentu pula anak-anak itu hidup bersama anak-anak sebayanya.Setiap
asrama mempunyai suasana tersendiri yang amat diwarnai oleh para pendidik atau
pemimpinnya dan oleh sebagian besar anggota kelompok dari mana mereka
berasal.Demikian pula tatanan dan cara hidup kebersamaan serta jenis kelamin
dari penghuninya turut membentuk suasana asrama yang bersangkutan.
A. Mamfaat dan Kelebihan Buku
Menurut analisisa saya, buku Manajemen Mutu
Pendidikan Islam ini sangat banyak mamfaatnya terutama unutk lembaga/
madrasah-madarasah kususnya yang ada di
Lampung dan umumnya di Indonesi. Dengan buku ini akan tercipta paradigma baru untuk
merubah susatu lembaga, sehingga menjadi lebih baik dengan
menggunakan sistem manajemen mutu pendidikan, dengan hadirnya buku ini
mudah-mudahan bagi lembaga-lembaga pendidikan khususnya madrasah kedepan akan lebih baik, dengan hadirnya buku
ini tentu sangat membantu lembaga-lembaga pendidikan untuk memperbaiki mutu pendidikan islam. Tentu ini akan merubah paradigma yang ada disekolah
yang masih terbelakang masalah manajemen mutu.
Bisa kita lihat di sekolah atau
madarasah ketika manajemennya tidak baik maka lembaga tersebut akan tidak maju,
disamping itu kita harus melihat sumber daya manusia dan sumber daya alamnya.
Bagi saya pribadi banyak sekali manfaatnya, terutama dalam mengetahui dan memahami tentang manajemen mutu
pendidikan. Lebih dari itu bahwa ini adalah suatu
sumber ilmu pengetahuan yang kita yakini bahwa manajemen tidak hanya untuk bidang ekonomi saja akan
tetapi manajemen juga bisa diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan formal
maupun non-formal.
.Di negara barat tahun 1980-an sudah menggunakan manajemen mutu
pendidikan terus perkembang pada tahun 1990-an di sekolah-sekolah formal di sana menyadari tentang pentingnya manajemen
mutu.
Referensi dan teori yang digunakan banyak menggunakan rujukan atau teori
dari barat ,isinya bagus dan
berkuwalitas.Tentu akan sangat memperkuat identitas buku ini dan saya yakin akan banyak menambah peminat dan pembacanya.
Pada umumnya seorang akademisi
ketika melihat buku pasti yang dilihat isi
bukunya tersebut. Jika bagus dan referensi
yang digunakan sangat mendukung tentu akan menambah dia lebih berminat untuk membaca dan memilikinya.
Disamping itu kelebihan buku ini sangat
berbobot isinya, tebal dan menggunakan bahasa yang cukup mudah dipahami oleh pembaca terutama
dikalangan ilmuwan dan akademisi.
B. Kekurangan Buku
Setelah kami membaca, memahami dan menganalisa buku Manajemen Mutu
Pendidikan Islam. Menurut saya kekurangan buku tersebut adalah sbb :
1. Referensi yang digunakan banyak menggunakan teori-teori barat.
2. Kurang memberdayakan/
memaparkan teori-teori dari pakar-pakar
pendidikan indonesia.
3. Penggunaan
bahasa–bahasa Ilmiah dan Istilah yang membuat
buku ini kurang mudah
dipahamii bagi orang- orang awam.
Menurut saya agar edisi cetakan selanjutnya lebih baik dan lebih
sempurna lagi. Dari segi isi dan kualitas buku dan dari segi bahasa agar lebih sederhana serta banyak mengetengahkan teori-teori
Islam timur agar kedepan lebih sempurna untuk
menambah peminat dan pembaca buku dan diminati berbagai golongan akademisi dan lembaga-lembaga pendidikan yang ada juga masyarakat
pada umumnya, untuk merubah paradigma lembaga pendidikan kearah yang lebih baik.
C. Kesimpulan
Setelah kami membaca, memahami dan menganalisa buku Manajemen Mutu
Pendidikan Islam yang saya
risensi dapat saya simpulkan sbb :
1. Madrasah sebagai pendidikan formal yang berciri khas Islam di Indonesia sangat
membutuhkan buku semacam ini sebagai pedoman guna meningkatkan mutu.
2. Begitu pentingnya manajemen mutu pendidikan
disetiaplembaga pendidikan,
karena dengan adanya manajemen mutu pendidikan, suatu
lembaga akan lebih maju
dan setidaknya bisa mengikuti
perkembangan teknologi dan tuntutan jaman.
3. Kwalitas
sumber daya manusia dari semua yang terlibat mengelola lembaga, sarana
dan lingkungan yang kondusip adalah suatu
keunggulan.Tapi untuk menghasilkan
output peserta didik yang berkuwalitas harus berpedoman pada manajemen mutu.